Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Agama sebagai Konvergensi Bangsa

Gambar
Agama Sebagai Konvergensi Bangsa Ni Kadek Surpi Aryadharma Relasi agama dan Negara, telah menjadi perbincangan hangat bahkan panas di negeri kita dalam beberapa tahun belakangan. Dikhawatirkan, relasi antara Negara dan penganut agama yang memiliki ideologi agama, dapat mempengaruhi ketaatan pada konsep Negara yang terbangun di Indonesia. jawaban tegas dalam ajaran Hindu bahwa, Sanatana Dharma sebagai gudang kebenaran, agama Hindu yang kini sebagai warga Negara dunia tidak memiliki ajaran radikal untuk membangun Negara berdasarkan agama sebagaimana persoalan Negara berdasarkan agama tertentu yang gencar dikampanyekan di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia, yang bahkan telah menimbulkan teror ketakutan bagi Negara dan warga dunia. Namun apakah benar, wajah agama sedemikian menakutkannya ? Prithivi Bhakti yakni konsep teologi patriotik (konsep ini hanya dimiliki oleh Hindu), tugas dan kewajiban sebagai warga Negara, pola membangun Negara yang kuat, ideologi dan politik

Manuskrip Hindu Berusia 600 Tahun di Tanah Melayu

Gambar
Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah Manuskrip Hindu Berusia 600 Tahun di Tanah Melayu Ni Kadek Surpi Aryadharma Ni Nyoman Ayu Nikki Avalokitesvari Tanah Melayu ternyata menyimpan sejarah Peradaban Hindu yang luar biasa. Swarna Dwipa  atau swarnnabhūmi sangat populer dalam naskah-naskah kuno India seperti Ramayana dan Arthasastra serta prasastri-prasasti di Asia Tenggara, merupakan nama asli dari Pulau Sumatra yang merupakan salah satu Alam Melayu atau Bhumi Melayu di Asia Tenggara. Swarna Dwipa   merupakan pintu masuknya kembali peradaban Veda setelah terbentuknya nusantara.  Selain itu, informasi yang sangat berharga dari para peneliti naskah kuno, sebuah naskah sederhana yang disimpan sebagai pusaka oleh penduduk Tanah Tanjung merupakan naskah Melayu yang tertua di dunia. Setelah dilakukan uji Radiocarbon , bahwa umur naskah Tanah Tanjung lebih dari 600 tahun. Sementara itu, naskah Melayu yang sampai sekarang dianggap naskah Melayu tertua adalah dua surat berhurup J

Bhagavad Gita di KLM

Gambar
Bhagavad Gita XVIII.43 Bahwa anak-anak muda harus tumbuh dengan sifat keberanian, kepemimpinan dan kecerdasan. Kehidupan ini sangat berharga, kehidupan ini luar biasa.... Jaya Bhagavad Gita

Success with the Power of Dharma

Gambar
YOUNG ON TOP Bangkitkan Karakter Dewata, Raih Kemuliaan dan Kesuksesan Hidup Anak Muda, Bukan orang Mūḍhā Hasraf terbesar dan terkuat para motivator, termasuk penulis adalah mendukung anak muda dan kaum remaja memberikan dukungan yang tepat guna mencapai potensi sepenuhnya. Penulis maksudkan adalah Anak Muda, bukan Mūḍhā, Mūḍhā artinya orang bodoh, orang yang bertindak sembrono tanpa mengikuti aturan dan tatanan serta tugas dan kewajibannya. Kata ini terdapat dalam Bhagavad Gita. Bagaimana anak muda, mampu membangun kekuatan dari dalam dirinya dan mengembangkan potensinya untuk meraih sukses di usia muda ? teruslah membaca artikel ini untuk mendapat jawabannya secara tuntas yang akan mengubah hidup anda selamanya. Kata Muda, memang berbeda dengan kata Mūḍhā ; अवजानन्ति मां मूढा मानुषीं तनुम् आश्रितम् परं भावम् अजानन्तो मम भूत-महेश्वरम् avajānanti māṁ mūḍhā mānuṣīṁ tanum āśritam paraṁ bhāvam ajānanto mama bhūta-maheśvaram Bhagavad Gita 9.11 ‘Orang