Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

where love is-Concordia research helps develop first brain map of love and desire

I want to know where love is Concordia research helps develop first brain map of love and desire Montreal, June 20, 2012 –   Thanks to modern science, we know that love lives in the brain, not in the heart. But where in the brain is it – and is it in the same place as sexual desire? A recent international study   published in the   Journal of Sexual Medicine   is the first to draw an exact map of these intimately linked feelings. “No one has ever put these two together to see the patterns of activation,” says Jim Pfaus, professor of psychology   at Concordia University and a co-author of the study. “We didn’t know what to expect – the two could have ended up being completely separate. It turns out that love and desire activate specific but related areas in the brain.” Along with colleagues in the USA and Switzerland, Pfaus analyzed the results from 20 separate studies that examined brain activity while subjects engaged in tasks such as viewing erotic pictures or looking at

Kekuatan adalah Kehidupan, Kelemahan adalah Kematian

Gambar
Kekuatan adalah Kehidupan, Kelemahan adalah Kematian Svami Vivekananda   (disarikan dari buku Suara Kebangkitan Voice Of Vivekananda) Kekuatan adalah Fakta Inilah fakta yang besar; kekuatan adalah kehidupan, kelemahan adalah kematian. Kekuatan adalah kebahagiaan, kehidupan abadi, kekekalan; kelemahan berarti penyakit dan penderitaan terus menerus. Kelemahan adalah kematian. Sejak kecil manusia diajarkan untuk merasa lemah dan berdosa. Sekarang saatnya untuk mengajari mereka untuk menjadi anak-anak mulia dan kekal-sekalipun kepada mereka yang hidupnya paling lemah. Sedari kecil pikiran-pikiran yang positif, teguh dan berguna harus meresap ke dalam hati mereka. Jangan biarkan masuk pikiran-pikiran yang melemahkan atau melumpuhkan. Ketika kau mengatakan, “aku terikat, aku lemah, aku tak berdaya, celakalah dirimu. Kau menambah belenggu pada diri sendiri. Jangan berkata begitu, jangan berpikir demikian. Menurut ajaran Vedanta, sebab musabab dari segala penderitaan di du

Svami Vivekananda dan Sukarno : Sang Pemegang Obor

Gambar
Svami Vivekananda dan Sukarno : Sang Pemegang Obor Ni Kadek Surpi Aryadharma (Direktur Vivekananda Spirit Indonesia) Swami Vivekananda ! Suatu nama yang agung Beliau adalah seorang dari mereka yang telah memberikan demikian banyak inspirasi kepadaku ! Inspirasi untuk menjadi kuat, inspirasi untuk menjadi hamba Tuhan -Inspirasi untuk menjadi pengabdi Tanah Air-ku, Inspirasi untuk menjadi pengabdi mereka yang miskin, Inspirasi untuk menjadi pengabdi umat manusia. Beliaulah yang pernah berkata :”Telah cukup lama kita menangis; jangan menangis lagi, Namun tegaklah diatas kakimu, Dan jadilah manusia !” Soekarno 4 Oktober 1963 Jakarta Tulisan tersebut (aslinya berupa tulisan tangan, berbahasa Inggris dengan kop Presiden Republik Indonesia), merupakan kata sambutan Bung Karno dalam buku Suara Vivekananda oleh Swami Ranganathananda yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Yogamurti tahun 1963. Betapa bangganya kita-orang Indonesia, te

Karma- Jñāna-Samuchchaya

Gambar
Karma- Jñāna-Samuchchaya (Kombinasi Kerja dan Pengetahuan) Ni Kadek Surpi Aryadharma,M.Fil.H Karma-Jñāna-Samuchchaya-vadā merupakan doktrin yang digagas oleh seorang ahli filsafat Hindu penganut faham Advaita, Maṅdana Miśra. Doktrin ini memadukan ajaran Vedānta dan Mimāmsā sehingga membentuk sistem tunggal yang praktis dan sebagai perpaduan yang amat baik. Ia menggagas sistem kombinasi antara kerja ( karma ) dan pengetahuan ( Jñāna ) sebagai sebuah keunggulan dan kekuatan baru. Mimāmsā dan Vedānta merupakan sistem filsafat yang sangat populer dan mempengaruhi banyak peradaban di dunia. Mimāmsā merupakan sistem filsafat India (Hindu) yang secara langsung berkaitan dengan Veda. Kata Mimāmsā berarti menganalisa dan memahami seluruhnya. Tujuan utama sistem filsafat ini adalah untuk mempertahankan dan memberikan landasan filsafat ritualisme bagi kitab suci Veda. Dukungan diberikan dengan dua cara yakni dengan memberikan sebuah metodologi interpretasi agar ajaran-ajaran

Kṣatriya Wangsa: Lahir untuk Melindungi Dharma

Gambar
Kṣatriya Wangsa: Lahir untuk Melindungi Dharma NK. Surpi Aryadharma Tatanan kehidupan masyarakat sangat penting dalam menciptakan kesejahteraan. Dalam konsep Hindu, tatanan kehidupan dikenal sebagai varṇāśrama dharma . Varṇāśrama merupakan sistem sosial Veda berupa empat tatanan sosial dan empat tatanan spiritual.  Sistem sosial Veda ini bertujuan menjamin kesejahteraan masyarakat dan tercapainya tujuan tertinggi kehidupan manusia. Sistem sosial Veda ini semestinya harus ditegakkan demi pencapaian agung kehidupan manusia dan keteraturan semesta. Akan tetapi yang terjadi dewasa ini adalah tidak tegaknya varṇāśrama dharma , sehingga menimbulkan kekacauan, berbagai persoalan dan Dharma, seolah tidak lagi ditegakkan. Konsep sosial ini sesungguhnya merupakan konsep sentral dan sangat penting dalam Kitab Suci Veda yang merupakan literatur paling kuno di muka bumi ini dan sekaligus kitab suci bagi penganut sanātana dharma. Ajaran Varṇāśrama dharma merupakan pembahasan yang sa

Śivarātri : Anugrah bagi Pemuja Śiva

Gambar
Śivarātri : Anugrah bagi Pemuja Śiva         Śivarātri atau Mahāśivarātri merupakan malam agung Śiva yang di Bali jatuh pada panglong ping 14 sasih kapitu dan menurut penanggalan Hindu di India jatuh pada hari keempat belas bulan mati Phalguna (Pebruari-Maret). Perayaan ini khusus didedikasikan untuk memuja Śiva. Perayaan  dimulai dengan pemujaan Dewa Ganesha di pagi hari dengan melakukan abhiseka dan doa-doa pujian agar pelaksanaan Brata Śivalatri berlangsung dengan baik. Selanjutnya diisi dengan pembacaan Mantra dan Sloka dari kitab, yang biasanya juga diikuti dengan puasa penuh.     Pada malam Śiva, para pemuja menyanyikan Bhajan untuk menghormati Śiva dan menchantingkan Mantra Śiva yang sangat bertuah, Oṁ Namaḥ śivāya dan Mantra Maha Mrityumjaya Mantra, juga melakukan abhiseka linggam tiga kali dalam semalam atau satu kali pada tengah malam dan mempersembahkan Daun Bilva.           Dewa Śiva adalah dewa pengampunan dan cinta kasih. Ia melindungi

Nabi Muhammad Diramalkan dalam Veda?

Gambar
Nabi Muhammad Diramalkan dalam Veda?       Beberapa tahun yang lalu, sejumlah media di Indonesia melansir berita yang cukup menghebohkan tentang Nabi Muhammad yang disebut-sebut avatara yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu. Kalki avatara adalah avatara jaman Kali yang diramalkan secara tegas oleh kitab suci Veda. Sumber kehebohan itu adalah sebuah tulisan seorang professor yang konon berasal dari Universitas Allahabad di India, Profesor Vedaprakash Upadhyay dan sumber lain menulis Vaid Prakash. Ia telah membuat gempar umat Hindu dan Islam bukan saja di India, tetapi juga di Indonesia dan sejumlah Negara. Prakash yang konon juga keturunan Brahmana itu menerbitkan tulisannya berjudul ‘Kalki Avtar.’ Setelah mempelajari sejumlah kitab-kitab purana seperti Bhagavata Purana, Visnu Purana dan membandingkan dengan Hadist Nabi Muhammad, ia sampai pada kesimpulan yang menghebohkan bahwa Kalki Avatara yang diramalkan oleh Veda untuk datang kembali menegakkan dharma adalah Nabi Muhamm